Kamu ingin membaca cerita dongeng yang sarat akan makna? Tentu saja ada banyak dongeng yang bisa kamu pilih, salah satunya adalah cerita Bunga Melati yang Baik Hati. Apakah kamu sudah pernah membaca kisahnya? Kalau belum, langsung saja baca kisah lengkapnya di artikel ini. Selamat membaca! Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menghabiskan waktu luang, salah satunya adalah membaca cerita dongeng. Ada banyak dongeng yang bisa kamu baca, salah satunya adalah cerita Bunga Melati yang Baik sudah pernah membaca kisahnya belum? Secara singkat, doengeng ini mengisahkan tentang bunga melati yang sangat menawan dan disukai para putri kerajaan. Hal tersebut membuat bunga-bunga lain di sekitarnya merasa iri bagaimana tanggapan bunga yang cantik itu pada teman-temannya yang merasa iri? Kalau penasaran, tak perlu ke mana-mana lagi, langsung saja baca artikel ini buat membaca kisah lengkap dari cerita bunga Melati yang Baik Hati. Tak hanya ceritanya saja, di sini juga telah kami paparkan unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Selamat membaca! Alkisah, di sebuah taman bunga Kerajaan yang megah, tumbuhlah berbagai macam bunga yang sangat indah. Para putri kerajaan sangat suka memandangi bunga berwarna-warni itu. Pada suatu pagi yang cerah, para putri datang ke taman untuk menyaksikan keindahan bunga sambil menghirup udara segar. “Wah, bunga-bunga di taman sangatlah indah. Semuanya tumbuh mekar berwarna-warni,” seru putri sulung. “Benar sekali, Kak. Mereka tampak indah dan aromanya sangat harum. Dari semua bunga di taman ini, manakah yang paling Kakak suka?” tanya putri bungsu. “Hmm, mereka semua sangat indah. Sulit untuk menentukannya,” ucapnya sambil berjalan berkeliling taman. Lalu, langkahnya terhenti pada sebuah bunga berwarna putih. “Aku sangat menyukai bunga melati. Warnanya putih dan aromanya harum. Di antara semua bunga, melati adalah yang paling indah dan aku suka,” ucap putri sulung, “Aku setuju denganmu, Kak. Bunga berwarna putih ini tak hanya indah tapi juga wangi. Aku juga sangat menyukainya,” jawab putri bungsu. Setelah memandangi bunga dan menikmati indahnya pagi. Para putri pun kembali ke istana. Obrolan Para Bunga Mendengar para putri memuji Melati, bunga lain pun merasa iri. “Aku tak habis pikir, kenapa para putri suka kepadamu? Apa yang mereka lihat dari bunga sepertimu?” ucap bunga Sedap Malam. “Benar sekali kata Sedap Malam, dirimu berbunga kecil, daunmu besar, batangmu pun keras. Sama sekali tak indah. Apa yang membuat mereka menyukaimu?” ucap Anggrek. “Mereka bilang kamu wangi. Tapi, dibandingkan dirimu, aromaku masih lebih wangi. Kenapa para putri tak sadari itu?” ucap Sedap Malam. “Ditambah lagi, bentuk kelopakmu biasa aja. Sangat kecil. Lihatlah aku, kelopakku tampak cantik dan menawan,” imbuh Anggrek. “Walaupun para putri berkata menyukaimu, kamu tak layak dipajang di vas. Sebab, kau akan layu bila dijadikan hiasan. Kamu akan terlihat jelek saat layu. Masih mending aku, tetap cantik bila dipajang di vas bunga itu,” ucap bunga Mawar. Mendengar ucapan teman-temannya, Melati tak marah. Ia hanya tersenyum dan berkata, “Kalian benar teman-temanku. Aku punya banyak sekali kekurangan.” Senyumnya yang manis membuatnya terlihat makin mekar dan harumnya semakin semerbak. Kumbang Berdatangan Karena senyum Melati yang merekah dan aromanya yang semerbak, para kumbang pun berdatangan. Ada banyak kumbang yang berdatangan, para bunga kerajaan pun merasa senang. Tentu saja mereka merasa senang. Tanpa kumbang, bunga tidak akan bisa berkembang biak. Kedatangan para kumbang pun mereka sambut dengan riang. “Hari ini, banyak sekali kumbang yang datang,” ucap Sedap Malam. “Benar sekali, ada apa gerangan?” jawab Mawar dengan riang. “Mungkinkah ini semua karena bunga Melati menebarkan aromanya yang wangi?” ucap bunga Anggrek. “Benar katamu. Ini semua berkat aroma Melati yang sangat wangi,” ucap Sedap Malam menyadarinya. “Aku memang wangi, tapi wangiku hanya muncul di malam hari. Mana ada kumbang yang datang di malam hari,” imbuhnya. “Aku memang indah, tapi, tampaknya aromaku tak cukup menarik minat kumbang tuk mendekat,” ucap Anggrek. Mereka lalu menyadari, semua bunga pasti punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Karena itu, Mawar, Anggrek, dan Sedap Malam meminta maaf pada Melati. Mereka menyesal telah menyakiti perasaannya. “Melati, maafkan aku telah mengejek bentuk kelopak bungamu. Meski kecil, kamu punya aroma yang sangat wangi. Sehingga para bunga tertarik mendekati taman ini,” ucap Sedap Malam. “Benar. Tanpamu, mungkin saja kumbang tak akan datang kemari,” imbuh Mawar. “Tentu saja aku memaafkan kalian teman-temanku. Tanpa kalian, hidupku juga tak akan berwarna,” ucap Melati dengan tulus dan ikhlas memaafkan kesalahan teman-temannya. Baca juga Cerita Rakyat Si Anak Emas Radin Jambat dari Lampung Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Sang Pangeran yang Mencari Jodoh Unsur Intrinsik Setelah membaca cerita Bunga Melati yang Baik Hati di atas, kamu mungkin penasaran dengan unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut ulasan singkatnya; 1. Tema Tema atau inti cerita dari dongeng ini adalah tentang kerendahan hati seseorang. Meski dihina oleh orang lain, ia tetap tersenyum dan menanggapinya dengan positif. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada beberapa tokoh dan karakter dalam cerita Bunga Melati yang Baik Hati ini. Tokoh utamanya adalah Melati, Sedap Malam, Anggrek, dan Mawar. Sesuai judul, Melati adalah karakter protagonis yang baik hati dan rendah hati. Meski teman-teman menyepelekan dirinya, ia tetap tersenyum. Ditambah lagi, ia juga sosok pemaaf yang mengampuni kesalahan teman-temannya. Sedangkan, Sedap Malam, Anggrek, dan Mawar adalah tokoh antagonis dalam cerita dongeng ini. Mereka iri akan keindahan Melati sehingga terus-terusan mengejek kekurangannya. Selain keempat tokoh bunga tersebut, ada pula tokoh pendukung dalam dongeng ini. Mereka adalah Putri Sulung dan Putri Bungsu. Mereka adalah dua karakter yang memicu perseteruan antar bunga. 3. Latar Cerita dongeng ini tak menggunakan banyak latar tempat. Hanya ada satu tempat yang diceritakan, yaitu taman bunga di sebuah istana. Di mana letak istana itu pun tak diceritakan secara spesifik. 4. Alur Alur cerita dongeng ini adalah maju. Kisah bermula dari dua orang putri yang datang ke taman bunga. Mereka asyik memandangi keindahan bunga yang ada di taman itu. Ada Mawar, Sedap Malam, Melati, dan Anggrek. Lalu, kedua putri itu menyebutkan bila bunga Melati adalah yang paling indah. Karena perkataan itu, Mawar, Sedap Malam, da Anggrek pun merasa iri. Mereka lalu mencemooh Melati. Kata mereka, Melati tak terlalu harum, tak begitu indah, dan tak cocok untuk menjadi bunga hias. Meski diejek seperti itu, bunga berwarna putih itu tak marah. Ia tetap tersenyum dan mengakui segala kekurangannya. Karena senyumnya yang indah, aroma bunga Melati pun semakin harum. Hal itu membuat para kumbang mendekati taman bunga di istana. Tentu saja tak hanya bunga Melati yang mereka hinggapi, tapi juga bunga-bunga lainnya. Dengan senang hati, Mawar, Anggrek, dan Sedap Malam menyambut para kumbang. Karena kejadian tersebut, membuat mereka sadar. Bahwasanya, kumbang datang menghampiri taman bunga di istana karena aroma wangi bunga Melati. Lalu, mereka pun meminta maaf pada bunga berkelopak kecil itu. Dengan senang hati, Melati memaafkan teman-temannya. 5. Pesan Moral Pesan apa sajakah yang terkandung dalam cerita Bunga Melati yang Baik Hati ini? Tentu saja ada beberapa pesan moral yang bisa kamu petik dari kisah ini, salah satunya adalah jangan mudah iri hati. Menyimpan iri pada orang lain tentu saja membuat hidupmu tak tenang. Ada baiknya menerima kelebihan orang lain dengan suka cita. Lalu, kembangkan kelebihan dan kemampuanmu sendiri. Dari Melati, belajarlah untuk menanggapi komentar orang lain dengan pikiran terbuka. Karena, marah-marah tak akan pernah menyelesaikan masalah. Mending tetap tersenyum dan tunjukkan kelebihanmu. Buat orang-orang yang mencemoohmu merasa kagum dengan dirimu. Pesan terakhir, jadilah orang pemaaf. Memaafkan kesalahan orang lain bisa membuat hatimu lebih tenang. Selain unsur instrinsik, cerita dongeng ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar. Baca juga Cerita Rakyat Tambun Bungai dari Dayak, Kalimantan Tengah & Ulasan Menariknya, Kisah Kelahiran Pahlawan Pemberani Fakta Menarik Sebelum mengakhiri artikel ini, ada baiknya bila kamu baca dulu fakta menarik dari cerita Bunga Melati yang Baik Hati ini. Yuk, simak langsung ulasannya; 1. Diadaptasi Menjadi Video Animasi Karena kisahnya yang menarik dan sarat akan pesan moral, banyak video animasi yang mengadaptasi kisah ini. Video-video tersebut umumnya digunakan sebagai media pembelajaran untuk anak-anak. Tujuannya adalah agar anak-anak semakin mudah mencerna maksud atau inti cerita dari dongeng ini. Kamu dapat menemukan videonya di Youtube. 2. Merupakan Puspa Bangsa Indonesia Sebenarnya, melati tak hanya berwarna putih. Ada juga yang warnanya kuning dan merah muda. Hanya saja, yang populer di Indonesia memang yang warna putih. Saking indah dan populernya, bunga ini menjadi salah satu satu dari tiga bunga Nasional Indonesia, yakni sebagai “Puspa Bangsa”. Kenapa melati putih disebut sebagai Puspa Bangsa? Sebab, bunga ini dianggap melambangkan masyarakat Indonesia yang sederhana dan elok budi pekertinya. Selain Indonesia, Filipina juga menganggap melati sebagai bunga nasional. 3. Memiliki Beragam Manfaat Sebenarnya, tak hanya indah saja, bunga ini layak mendapatkan predikat Puspa Bangsa karena memiliki banyak manfaat bagi kehidupan makhluk hidup. Bahkan, sebelum bunganya mekar pun melati sudah bermanfaat bagi manusia. Di berbagai suku bangsa Indonesia, terutama Jawa, bunga yang belum sepenuhnya mekar ini cukup penting dalam upacara pernikahat adat Jawa. Kuncup bunganya dipetik dan dikumpulkan untuk dirangkai menjadi roncean yang biasanya menjadi hiasan di kepala pengantin wanita dan keris penganti laki-laki. Selain untuk pernikahan adat, bunga ini juga memiliki banyak kegunaan lainnya, seperti untuk parfum, teh, bahan kecantikan, dan bahkan untuk pengobatan berbagai penyakit. Baca jugaLegenda Rangkayo Hitam dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Raja yang Memperjuangkan Kesejahteraan Kerajaan Jambi Bagikan Cerita Dongeng Bunga Melati yang Baik Hati Ke Teman-Temanmu Demikianlah artikel yang mengulik cerita Bunga Melati yang Baik Hati beserta ulasan singkatnya. Kamu suka dengan kisahnya? Kalau suka, jangan ragu tuk membagikan kisahnya ke teman-temanmu. Kalau butuh contoh dongeng lainnya, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena di Ada cerita rakyat Tangkuban Perahu, dongeng Semut dan Merpati, legenda Kotabumi, dan masi banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
Connection timed out Error code 522 2023-06-14 183345 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d74a91898350c39 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Suatumasa sebelum diutusnya Nabi SAW, salah seorang Kisra (Raja) Persia yang adil bijaksana sedang berburu di hutan belantara. Karena asyiknya mengejar buru
Pada zaman dahulu, ada seorang janda yang hidup bersama dengan anaknya yang masih kecil. Mereka berdua hidup sangat sederhana di sebuah gubuk tua. Tempat tinggal mereka tidak jauh dari istana kerajaan. Walaupun hanya berupa gubuk tua tetapi gubuk itu nampak terawat bersih, bahan-bahan kayunya pun terbuat dari kayu pilihan. Maka, tak heran gubuk tua itu aman-aman saja saat berdekatan dengan istana kerajaan. Gubuk itu bahkan dianggap barang antik yang perlu dilestarikan oleh masyarakat sekitar apalagi hanya dihuni oleh seorang janda dan anaknya yang masih kecil. Setiap sebulan sekali, pihak istana mengirimkan bahan makanan untuk menyumbang kelangsungan hidup si janda dan anaknya. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang baik hati, arif dan bijaksana. Sang Raja sangat dekat dengan rakyatnya, ia mau bergaul semua kalangan tanpa memandang siapapun, baik dari bangsawan maupun rakyat jelata, dari kaum tua sampai anak kecil sekalipun. Karena sikapnya yang baik hati inilah, maka rakyat sangat menyayangi rajanya. Setiap sore, banyak anak kecil yang bermain di halaman istana, begitu juga halnya dengan anak janda tersebut. Karena miskin, maka mainan anak itu pun hanya seekor nyamuk yang diikat dengan benang, sehingga anak itu pergi nyamuk itu selalu dibawanya kemana saja. Pada suatu hari karena terlalu asyik bermain di halaman Istana, anak janda miskin itu baru menyadari jika hari sudah hampir gelap. Karena takut dimarahi oleh ibunya, anak itu ingin segera bergegas pulang. Sebelum ia kembali ke gubuknya, ia sempat menemui sang raja. "Baginda yang baik, hamba harus segera pulang. Sebab, jika hamba telat sampai ke rumah, ibu hamba pasti akan marah. Bolehkah hamba menitipkan nyamuk ini di istana ? Besok, hamba akan bermain ke sini lagi," pinta anak itu dengan wajah memelas. "Boleh saja nak. Kau bisa ikatkan nyamukmu di tiang depan istana," kata sang raja. Esok harinya, anak itu kembali ke istana untuk bermain di halaman bersama teman-temannya. Namun, nyamuk kesayangannya sudah tidak ada lagi. Ia melihat ke samping untuk berusaha cari tahu apa penyebabnya, ternyata ada seekor ayam jantan di dekat tiang tersebut. Ia pun berpikir ayam jantan itulah yang telah memakan nyamuk kesayangannya. Anak itu segera menemui sang Raja, "Baginda, nyamuk hamba hilang. Sepertinya dimakan ayam jantan milik Baginda.” "Kalau begitu, kamu ambil saja ayam jantan itu sebagai ganti nyamuk yang dimakannya," kata raja yang baik hati itu. "Terima kasih Baginda," jawab anak itu. Anak itu kembali bermain bersama teman-temannya. Kemana pun ia pergi, ayam itu selalu dibawanya sesuai keinginannya. Ayam jantan itu juga diikatnya dengan tali. Ketika ia sedang asyik bermain, ayam jantan itu terlepas. Anak itu kemudian mencari-cari ayam jantan miliknya. Ternyata, ayam itu pergi ke tempat ibu-ibu yang sedang menumbuk padi dengan lesung. Karena lapar, ayam itu berusaha mematuk bulir-bulir padi yang berada di lubang lesung. Meskipun sudah dihalau berkali-kali, tetapi tetap saja ayam itu naik ke lubang lesung. Karena kesal, seorang ibu memukulkan lesungnya ke arah ayam tersebut hingga ayam itu jatuh menggelepar-gelepar di atas tanah dan mati seketika. Melihat ayamnya sudah mati, anak itu sangat sedih sekali lalu berlari menemui sang Raja untuk melaporkannya. Raja berkata, " Ya sudah, kau jangan menangis lagi. Sekarang, kau ambillah lesung itu sebagai ganti ayam jantanmu yang telah mati." Betapa bahagianya hati anak itu, ia berniat lesung itu nantinya akan diberikan kepada ibunya. Karena hari sudah sore, ia menitipkan lesung tersebut kepada sang raja. "Sandarkanlah lesung itu di bawah pohon yang terdapat di halaman istana," ucap raja. Anak itu menuruti perintah sang raja. Ia menyandarkan lesungnya di bawah pohon. Keesokan harinya, anak itu kembali ke halaman istana untuk bermain lagi. Ketika selesai bermain dan akan kembali ke gubuknya, ia teringat lesung miliknya. Anak itu pun pergi mengambil lesung miliknya. Tetapi, betapa kagetnya ia melihat kondisi lesungnya sudah tidak seperti waktu ia tinggalkan kemarin. Lesung itu telah patah dan ternyata sebelah lesung tersebut terdapat buah nangka yang sangat besar. Anak itu kembali melapor kepada sang raja. "Baginda, lesung hamba telah patah tertimpa buah nangka," keluhnya kepada sang Raja Sambil tersenyum, Sang Raja berkata, "Kalau begitu kamu ambil nangka itu sebagai pengganti lesungmu yang patah." "Terima kasih Baginda. Tetapi, hari sudah mulai malam, hamba tidak bisa membawa nangka yang besar itu sampai ke rumah. Bolehkah hamba menitipkan nangka itu di istana. Besok hamba akan mengambilnya bersama teman-teman." Raja bijak berkata, "Kalau begitu, letakkan saja nangka itu di samping pintu dapur istana." Nangka itupun diletakkan di dapur istana. Nangka yang matang itu mengeluarkan bau yang sangat menggoda. Setelah anak itu pergi, putri raja yang sebaya dengan anak itu mencium bau harum dari nangka. "Mmm..., baunya sangat enak sekali. Wah, aku sangat ingin memakan nangka itu. Tapi, di mana nangka itu berada ? Mungkin bibi meletakkannya di dapur sengaja menyimpannya untukku." gumam sang putri raja. Sang putri pergi menuju dapur mencari nangka yang berbau harum. Ia terus mencari nangka itu, akhirnya ia melihat sebuah nangka yang sangat besar dan ranum berada di samping pintu dapur. "Ini dia nangka yang aku cari-cari," ujar sang putri dengan mata berbinar-binar. Ia pun menyuruh pembantu istana untuk memecah nangka tersebut. Setelah nangka dipecah, putri raja memakannya sampai puas. Ia tidak mengetahui bahwa nangka tersebut ada pemiliknya. Seperti biasa, esok hari anak itu bermain ke halaman istana, hari itu ia akan mengambil nangka untuk dimakan bersama dengan teman-temannya. Tetapi, nangka itu ternyata sudah tidak ada di tempatnya. Kemudian, ia melihat ke arah tempat sampah milik istana. Ternyata, banyak biji-biji nangka berikut kulitnya berada di tempat sampah itu. Hati anak itu kembali kecewa karena nangka miliknya sudah dimakan orang lain. Anak itu menghadap sang Raja. Sang Raja dengan arif bijaksana berkata, "Sudahlah kau jangan bersedih, karena nangka itu dimakan oleh puteriku. Maka, puteriku akan kuberikan kepadamu." Si anak tidak mengerti perkataan sang raja karena masih terlalu kecil. Namun, ketika anak itu sudah beranjak dewasa dan menjadi pemuda yang tampan, sedangkan putri raja sudah menjadi gadis yang cantik, raja langsung menikahkan mereka berdua. Mereka hidup berbahagia, sedangkan sang ibu juga ikut diboyong ke istana. Pelajaran yang bisa kamu petik dari Kisah Anak Polos dan Raja Yang Baik Hati - Legenda Kalimantan Selatan, yaitu punya jiwa kepemimpinan yang baik, arif bijaksana, adil, bertanggung jawab dan baik hati, bersabar, lapang hati dan tulus menghadapi orang lain. Semoga cerita rakyat di atas bisa membantu kamu terkait hikmah pelajaran yang bisa kamu petik, dan dapat menambah wawasan pengetahuan yang memenuhi asupanmu. Jika ada pertanyaan, silahkan ditulis pada kolom komentar dibawah ini.
Berikutini cerita rakyat dari Kalimantan Selatan yang menceritakan raja baik hati yang berlaku bijak kepada rakyatnya. Dikisahkan terdapat seorang janda yang hidup dengan anaknya yang masih kecil di Kalimantan Selatan. Mereka berdua hidup sangat sederhana di sebuah gubuk tua. Tempat tinggal mereka tidak jauh dari istana kerajaan.
Dahulu kala, ada seorang raja yang bijak sana dan baik hati. Ia sangat suka menolong dan membantu rakyatnya yang hidup miskin. Rakyatnya pun hidup makmur dan bahagia. Semua rakyat mencintainya. Suatu hari, datang seorang buruh miskin ke istana. Sang Raja memperbolehkannya masuk. “Raja yang baik hati, tolonglah saya. Anak saya sedang sakit, namun saya tidak punya uang untuk membawanya berobat. Tolonglah berikan kepada saya yang agar saya bisa membawa anak saya berobat.” Tanpa berpikir panjang, Raja memerintahkan pelayannya untuk mengambil uang dan emas untuk diberikan kepada buruh miskin itu. Buruh itupun berterima kasih dan menyalami tangan Raja. Buruh itu berjanji tidak akan melupakan kebaikan hati dan pertolongan Raja. Suatu hari, terjadi perang besar. Kerajaan diserang oleh pasukan kerajaan sebelah. Raja yang baik hati kalah dalam pertarungan itu karena jumlah pasukannya lebih sedikit dibanding jumlah pasukan kerajaan lawan. Harta dan istananya pun dirampas. Ia pun dijadikan buruh di desa bersama rakyat-rakyat lainnya. Suatu hari, Raja bertemu dengan buruh miskin yang dibantunya dulu. Buruh miskin itu mengenalinya dan langsung menyapa, “Hai Raja, masih ingatkah kau padaku, buruh miskin yang kau bantu dulu?” “Aku bukan seorang raja lagi, kau tidak perlu memanggilku Raja. Tentu saja aku masih ingat padamu,” kata Raja. “Tidak, bagaimanapun keadaanmu, aku akan tetap menghormatimu sebagai rajaku. Jika mau, tinggallah di rumahku,” kata buruh itu. Si Raja yang tidak punya tempat tinggal pun setuju. Lalu, mereka pergi ke rumah si Buruh. Alangkah terkejutnya si Raja ketika melihat rumah si Buruh bagus dan indah. Ternyata, si Buruh sudah menjadi saudagar kaya. “Setelah anakku sembuh, aku bekerja sangat keras dan menggunakan uang yang kau berikan untuk modalku. Aku bisa menjadi saudagar kay. Namun, semua ini tidak akan bisa kudapatkan tanpa bantuanmu. Terima kasih, Raja. Sebagai balas budiku, tinggallah disini bersamaku,” pinta si Buruh. Sang Raja mengangguh setuju. Nasihat Saling menolonglah serta jadilah orang yang baik hati dan dermawan. About rina Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Raja Yang Baik HatiDahulu kala, hiduplah seorang janda miskin dan anak laki-lakinya yang masih kecil. Mereka tinggal di sebuah gubuk tua yang kecil. Gubuk tersebut letaknya tidak jauh dari istana. Negeri itu dipimpin oleh seorang raja yang sangat arif, baik hati, dan bijaksana. Raja tersebut dekat dengan rakyat-rakyatnya mulai dari orang tua sampai anak kecil, ia sangat dekat dengan sore, banyak anak-anak kecil yang bermain di halaman istana, begitu juga dengan anak janda tersebut. Karena miskin, anak ini hanya mempunyai seekor nyamuk yang diikat dengan benang. Kemanapun anak itu pergi, nyamuk itu selalu di hari ketika anak tersebut bermain di istana, ia lupa waktu dan tidak sadar kalau hari sudah menjelang malam. Karena takut akan dimarahi oleh ibunya, anak tersebut pulang dengan tergesa-gesa. Tetapi, sebelum ia pulang kerumah anak tersebut sempat menemui raja terlebih dahulu untuk berpamitan dan menitipkan nyamuknya di istana. Lalu, sang raja menyuruh anak tersebut untuk mengikat nyamuknya di tiang yang ada di halaman istana. Anak itu mengikat nyamuk tersebut di sana dan bergegas harinya anak itu kembali lagi ke istana untuk bermain bersama teman-temannya. Anak tersebut ke halaman istana untuk mengambil nyamuknya yang kemarin ia ikatkan di tiang. Tetapi ketika ia hendak ingin mengambil nyamuk tersebut., nyamuk tersebut sudah tidak ada, lalu ia meliat di samping tiang tersebut ada seekor ayam, anak tersebut berpikir bahwa ayam tersebut yang telah memakan nyamuk kesayangannya. Lalu ia bergegas pergi untuk menemui raja, dan menceritakan kejadian tentang nyamuknya yang hilang. Sang raja berkata kepada anak tersebut agar anak itu mengambil ayam tersebut sebagai pengganti nyamuknya yang telah dimakan oleh ayam tersebut. Sang anak sangat senang, ia berniat untuk membawa pulang ayam tersebut dan dihadiahkan untuk ibunya. Anak tersebut menitipkan ayam itu di istana lagi, dan raja hari selanjutnya, anak itu kembali ke istana untuk mengambil ayam tersebut, tetapi ketika anak itu hendak mengambil ayam miliknya, ayam tersebut menghilang. Anak itu mencari di sekeliling istana, anak tersebut menemukan ayamnya sedang berusaha mengambil beras yang sedang ditumbuk dengan lesung oleh ibu-ibu di istana. Meskipun sudah dihalau berulang-ulang ayam tersebut tetap berusaha mengambil beras-beras tersebut. Akhirnya ayam tersebut terkena pukulan lesung dan mati. Anak tersebut sangat sedih melihat hal tersebut. Anak itu kembali menemui raja dan menceritakan semuanya. Sang raja dengan baik hati berkata agar anak itu mengambil lesung tersebut sebagai pengganti ayamnya. Anak itu kembali tersenyum, lagi-lagi karena hari sudah mulai malam, anak tersebut menitipkan lesung itu di istana. Sang raja pun kembali mengizinkan, sang raja mengusulkan anak itu untuk menyandarkan lesung tersebut di bwah pohon nangka di halaman istana. Anak tersebut mengikuti usulan sang hari, anak tersebut kembali ke istana untuk bermain bersama teman-temannya. Seusai anak itu bermain dan hendak untuk pulang, ia teringat lesung miliknya. Anak itu pun pergi untuk mengambil lesung miliknya. Tetapi, betapa kagetnya anak itu melihat lesungnya telah patah tertimpa buah nangka yang sangat besar. Anak itu kembali melapor kepada biasa dengan bijaknya sang raja menyuruh anak tersebutt untuk mengambil nangka tersebut sebagai pengganti lesungnya yang telah patah. Tetapi nangka tersebut terlalu besar, anak tersebut tidak bisa membawanya sendiri. Ia kembali menitipkan nangka itu di istana, dan akan meminta bantuan teman-temannya untuk membawa nangka tersebut pulang. Raja menyuruh anak tersebut untuk meletakkan nangka tersebut di samping pintu anak tersebut pergi, anak perempuan raja datang dan mencium aroma nangka yang sangat menggoda, anak perempuan raja mencari asal bau tersebut dan menemukan nangka itu di samping pintu dapur. Anak perempuan raja, menyuruh pembantu istana untuk membelah nangka tersebut, kemuadia anak erempuan raja menghabiskan nangka harinya, anak laki-laki itu datang dengan beberapa temannya untuk membawa pulang nangka miliknya. Tetapi begitu mereka sampai di depan pintu dapur nangka tersebut sudah tidak ada. Anak tersebut melihat kearah tempat sampah istana dan anak tersebut menemukan banyak biji-biji nangka dan kulitnya, anak tersebut sangat sedih, lalu ia menemui sang raja dan menceritakan semunya. Mendengar cerita anak anak tersebut, sanga raja hanya tersenyum. Lalu berkata dengan bijak, “Nak, nangka mu telah dimakan oleh putriku, maka aku akan memberikan putriku untukmu.”Saat itu anak tersebut tidak mengerti perkataan sang raja, karena anak tersebut masih sangat kecil. Ketika anak kecil itu sudah beranajak dewasa dan menjadi pemudan yang sangat tampan, begitu juga anak perempuan raja, ia sudah menjadi gadis yang sangat cantik. Sang raja pun menikahkan mereka berdua, mereka melakukan pernikahan dengan pesta yang sangat meriah. Ibu dari pemuda itupun diboyong ke istana dan hidup Budi Pekerti Kita harus meniru sikap sang raja yang arif, baik hati, dan bijaksana Meniru sikap raja yang mudah bergaul dengan siapa saja. Lihat Dongeng SelengkapnyaDongeng Raja yang Baik Hati"Story Telling - TKA KubroSelasa, 2 September 2020#sekolahalamindonesia#homebaselearning 3xAJGc.