Airmenjadi komoditas yang sangat diperlukan dari biasanya. Dampak kekeringan tidak hanya dirasakan orang Israel, tapi juga nabi Elia. Di tengah penghukuman Tuhan atas Kerajaan Israel, Tuhan memberi pemeliharaan-Nya kepada nabi Elia. Ia memerintahkan Elia untuk tinggal di tepi sungai Kerit. Firman Tuhan berkata: "Pergilah dari sini
Sejarah Islam penuh dengan kisah-kisah menarik yang mengajarkan berbagai pelajaran berharga. Salah satu kisah menarik tersebut adalah mengenai Nabi Ilyas yang lari ke Sungai Kerit. Nabi Ilyas adalah salah satu nabi Allah SWT yang diutus untuk menyebarkan agama Islam. Namun, mengapa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit? Berikut penjelasannya. Pertemuan Nabi Ilyas dengan Raja Ahab Kisah Nabi Ilyas bermula ketika ia diutus untuk menemui Raja Ahab. Raja Ahab adalah seorang penguasa yang zalim dan tidak mengindahkan perintah Allah SWT. Nabi Ilyas diperintahkan oleh Allah SWT untuk menegur Raja Ahab dan mengajaknya kembali ke jalan yang benar. Namun, Raja Ahab tidak menerima nasehat Nabi Ilyas dan malah marah serta memerintahkan untuk membunuhnya. Karena itu, Nabi Ilyas pun terpaksa melarikan diri demi menyelamatkan nyawanya. Lari ke Sungai Kerit Setelah melarikan diri dari Raja Ahab, Nabi Ilyas berlari menuju Sungai Kerit. Sungai Kerit adalah sebuah sungai kecil yang terletak di tengah-tengah padang pasir. Nabi Ilyas memilih untuk bersembunyi di sana karena tahu bahwa tidak banyak orang yang akan mencarinya di sana. Selama berada di Sungai Kerit, Nabi Ilyas hidup dengan sangat sederhana. Ia hanya makan roti dan minum air dari sungai tersebut. Namun, Allah SWT senantiasa melindungi Nabi Ilyas dan memberinya kekuatan untuk bertahan hidup di tengah-tengah padang pasir yang gersang. Keajaiban Sungai Kerit Selama berada di Sungai Kerit, Nabi Ilyas mengalami sebuah keajaiban yang luar biasa. Meskipun sungai tersebut hanya memiliki sedikit air, namun air tersebut tidak pernah habis dan selalu mengalir sepanjang waktu. Menurut legenda, air sungai tersebut berasal dari mata air yang dikaruniai oleh Allah SWT sebagai tanda keajaiban. Air tersebut dapat membuat orang yang meminumnya menjadi sehat dan panjang umur. Mengajarkan Kepada Manusia untuk Bertahan Hidup Kisah Nabi Ilyas yang lari ke Sungai Kerit mengajarkan kepada manusia untuk selalu berusaha bertahan hidup di tengah-tengah kesulitan dan tantangan. Seperti halnya Nabi Ilyas yang hidup dengan sangat sederhana di tengah-tengah padang pasir yang gersang, manusia juga harus memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di tengah-tengah situasi yang sulit. Selain itu, kisah ini juga mengajarkan kepada manusia untuk selalu mengandalkan Allah SWT dalam setiap situasi dan kondisi. Seperti halnya Nabi Ilyas yang selalu diberikan perlindungan dan kekuatan oleh Allah SWT selama berada di Sungai Kerit. Kesimpulan Kisah Nabi Ilyas yang lari ke Sungai Kerit adalah salah satu kisah menarik dalam sejarah Islam yang mengajarkan berbagai pelajaran berharga. Kisah ini mengajarkan kepada manusia untuk selalu berusaha bertahan hidup di tengah-tengah kesulitan dan tantangan, serta selalu mengandalkan Allah SWT dalam setiap situasi dan kondisi. 2023-01-20
Allahmengabulkan doa Nabi Ilyas, dan anak dari Wanita tua itu pun kembali hidup sehingga bisa memakan apa yang dibawakan ibunya. Berlari Kencang Mendahului Kereta Milik Raja Arab; Ketika Nabi Ilyas mendapat serangan dan dikejar dari kaum Bani Israil, Nabi Ilyas lari sangat kencang hingga dapat mendahului kencangnya kereta milik Raja Arab.
Allah SWT berfirman “Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul. Ingatlah ketika dia berkata kepada kaumnya Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Dewa Ba’l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?’ Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret ke neraka, kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa. Dan Kami abadikan untuk Ilyas pujian yang baik di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Yaitu Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?’ Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman!”. QS Ash-Shaaffat 123-132. Allah SWT berfirman “Dan Zakariyya; Yahya; Isa; dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang sholeh!”. QS Al-An’am 8. Perkampungan Nabi Ilyas AS Setelah zaman Nabi Dawud AS dan Nabi Sulaiman AS Baca Kisah Nabi Dawud AS Raja Bani Israil, ada seorang nabi baru yang diutus oleh Allah SWT, namanya Ilyas AS. Nabi Ilyas AS tinggal di negeri Isra’il, ketika negeri itu dipimpin oleh seorang raja yang kejam. Nama raja yang jahat itu adalah Ahab. Raja Ahab menyuruh orang Isra’il untuk menyembah patung dan dewa-dewa. Mungkin dialah raja Isra’il yang paling jahat. Oleh karena kejahatan Raja Ahab, Allah Yang Maha Esa menjadi marah. Allah SWT. menyuruh Nabi Ilyas AS pergi kepada Raja Ahab dan berkata “Selama dua atau tiga tahun tidak akan ada embun atau hujan sedikit pun, kecuali saya mengatakannya! Maka dari itu, bertaubatlah kepada Allah, dan sembahlah Allah!”. Kemudian Raja Ahab menjadi kesal dan marah kepada Nabi Ilyas AS dan berusaha untuk membunuhnya. Setelah itu Allah SWT berfirman kepada Nabi Ilyas AS “Pergilah ke anak Sungai Kerit dan bersembunyilah di sana. Engkau dapat minum dari anak sungai itu, dan burung gagak akan Kusuruh membawa makanan untukmu!”. Saat Nabi Ilyas AS dikejar-kejar oleh Raja Ahab dan bala tentaranya, Nabi Ilyas AS ketakutan dan bersembunyi di anak Sungai Kerit. Beliau minum dari anak sungai itu, makan roti dan daging yang dibawa oleh burung gagak setiap pagi dan setiap sore. Setelah beberapa waktu lamanya, anak sungai itu pun kering karena tidak ada hujan. Saat Nabi Ilyas AS disana, kemudian datanglah bala tentara Raja Ahab untuk membunuh Nabi Ilyas AS. Saat Nabi Ilyas AS dikejar-kejar oleh bala tentara Raja Ahab, Nabi Ilyas AS ketakutan dan bersembunyi di dalam rumah Nabi Ilyasa AS. Ketika Nabi Ilyas AS bersembunyi di dalam rumah Nabi Ilyasa AS, pada saat itu Nabi Ilyasa AS masih seorang belia. Saat itu dia tengah menderita sakit kemudian Nabi Ilyas ASmembantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Nabi Ilyasa AS pun menjadi anak angkat Nabi Ilyas AS yang kemudian selalu mendampinginya dalam berdakwah. Namun Nabi Ilyasa AS saat itu belum dilantik menjadi seorang Nabi Allah, dia masih tinggal bersama orang tuanya dan suka membajak lembu dan sapinya. Kemudian Nabi Ilyas AS pergi dari rumah Nabi Ilyasa AS dan sampailah beliau di Kota Sarfat. Ketika Nabi Ilyas AS tiba di kota itu, ia melihat seorang janda yang sedang mengumpulkan kayu api. Ketika itu Nabi Ilyas AS sedang merasa lapar dan haus dahaga. Lalu Nabi Ilyas as mendekati janda itu dan berkata “Ibu, tolong ambilkan sedikit air minum untuk saya!”. Ketika janda itu sedang berjalan untuk mengambil air itu, Nabi Ilyas As berseru “Ibu, bawakanlah juga sedikit roti!”. Janda itu menjawab “Maaf, Pak, saya bersumpah bahwa saya tidak punya roti. Saya hanya mempunyai segenggam tepung terigu di dalam mangkuk, dan sedikit minyak zaitun di dalam botol. Saya sedang mengumpulkan kayu api untuk memasak bahan yang sedikit itu supaya saya dan anak saya bisa makan. Itulah makanan kami yang terakhir; sesudah itu kami pun akan mati!”. “Jangan khawatir, Ibu!” kata Nabi Ilyas ASkepadanya. “Silakan Ibu membuat makanan untuk Ibu dan anak Ibu. Tapi sebelum itu buatlah dahulu satu roti kecil dari tepung dan minyak itu, dan bawalah kepada saya. Sebab Allah SWT, satu-satunya Tuhan yang patut disembah, mengatakan bahwa mangkuk itu akan selalu berisi tepung, dan botol itu akan selalu berisi minyak sampai Allah SWT mengirim hujan ke bumi!”. Janda itu percaya kepada kata-kata Nabi Ilyas AS. Ia pergi untuk melakukan apa yang dikatakan Nabi Ilyas AS. Ia membuat roti kecil dan memberikannya kepada Nabi Ilyas Ilyas AS makan, dan janda itu membuat roti juga untuk dirinya sendiri dan untuk anaknya. Hari berikutnya masih ada sedikit tepung dan sedikit minyak untuk membuat roti lagi. Seperti yang sudah dikatakan Allah SWT melalui Nabi Ilyas AS, mangkuk itu selalu berisi tepung, dan botol itu pun selalu berisi minyak. Mereka bertiga mempunyai cukup persediaan makanan untuk hampir 3 tahun selama musim kemarau itu yang panjang sekali. Beberapa waktu kemudian anak janda itu jatuh sakit dan meninggal. Janda itu memanggil Nabi Ilyas AS dan berkata “Hai Hamba Allah, apa yang terjadi dengan anak saya? Mengapa anak saya meninggal dunia?” Nabi Ilyas AS mengambil anak laki-laki itu dan membawanya ke kamarnya sendiri. Nabi Ilyas AS membaringkan anak itu di atas tempat tidur, lalu berdoa “Yaa Allah, Yaa Rabbku, mengapa Engkau mendatangkan kemalangan ini terhadap janda ini ? Ia sudah memberi roti kepadaku dan sekarang Engkau mencabut nyawa anaknya!”. Tiga kali Nabi Ilyas menelungkupkan badannya di atas anak itu, sambil berdoa “Yaa Allah, Yaa Rabbku, aku mohon kepada-Mu, kembalikanlah ruh anak ini ke dalam jasadnya biar dia hidup lagi dengan normal!”. Allah SWT mendengarkan doa Nabi Ilyas AS, anak itu mulai bernapas dan hidup kembali. Lalu Nabi Ilyas AS membawa anak itu kepada ibunya dan berkata “Ibu, ini anak Ibu! Ia sudah hidup kembali!”. Janda itu menjawab “Sekarang saya tahu bahwa Bapak adalah hamba Allah dan perkataan Bapak memang benar dari Allah SWT!”. Nabi Ilyas AS Dan Nabi-Nabi Ba’l Sudah tiga tahun tidak ada hujan di Isra’il. Pada suatu hari, Raja Ahab beserta orang-orang Isra’il yang kafir lainnya baru tersadar bahwa seruan Nabi Ilyas as itu benar. Setelah mereka tersadar, Nabi Ilyas AS mendapat wahyu dari Allah, “Hai Ilyas, pergilah kepada mereka dan beritahukanlah bahwa tidak lama lagi akan turun hujan di Isra’il ini!” firman Allah kepada Nabi Ilyas AS. Maka Nabi Ilyas AS pun mendatangi mereka namun mereka tetap saja masih agak membangkang dengan mengatakan “Ini dia si Pengacau di Isra’il !”. KemudianNabi Ilyas AS menjawab “Saya bukan pengacau, justru anda salah sendiri kenapa malah menyembah berhala-berhala Ba’l?! Anda melanggar perintah Allah SWT!”. Maka Nabi Ilyas AS pun disana langsung berdoa kepada Allah SWT “Yaa Allah, yaa Rabbku, hentikanlah musibah kekeringan ini!”. Maka musibah kekerangan itu pun dihentikan. Turunlah hujan di negeri Isra’il pada saat itu. Berhari-hari mereka hidup nikmat kembali karena musibah kekeringan itu telah berhenti, perekonomian mereka pun kembali memulih. Namun dengan adanya kenikmatan itu mereka tidak mau bersyukur kepada Allah SWT, malahan yang ada, mereka malah kembali lagi durhaka kepada Allah SWT, melakukan berbagai kemaksiatan. Bahkan mereka kembali lagi menyembah Dewa Ba’ Ilyas AS kembali berdakwah untuk memperingatkan kaumnya agar mau bertaubat kepada Allah SWT, namun dakwah Nabi Ilyas AS tidaklah dihiraukan oleh mereka. Maka Nabi Ilyas AS pun menyuruh mereka berkumpul dan Beliau berkata kepada Raja Ahab “Hai Raja Ahab, sekarang juga perintahkanlah kepada seluruh rakyat Isra’il untuk bertemu dengan saya di Jabal Qarmil Di Gunung Karmel. Bawa juga keempat ratus lima puluh nabi Ba’l nabi-nabi palsu penyembah Dewa Ba’l!”. Kemudian Raja Ahab mengerahkan seluruh rakyat dan nabi-nabi Ba’l itu ke Jabal Qarmil. Lalu Nabi Ilyas AS mendekati rakyat itu dan berkata “Sampai kapan kalian mau tetap menyembah berhala! Kalau Tuhan itu Allah, sembahlah Allah SWT ! Kalau Tuhan itu Ba’l, sembahlah Ba’l!”. Rakyat yang berkumpul di situ diam saja. Kemudian Nabi Ilyas AS berkata “Di antara nabi-nabi Allah hanya saya-lah yang tertinggal, padahal di sini ada 450 nabi Ba’l. Mari kita lihat siapakah Tuhan yang benar. Suruhlah nabi-nabi Ba’l itu mengambil seekor sapi jantan dan menyembelihnya, kemudian memotong-motongnya, lalu meletakkannya di atas kayu api. Tetapi mereka tidak boleh menyalakan api di situ. Saya akan menyembelih seekor sapi lagi dan memotong-motongnya serta meletakkannya di atas kayu api. Tapi saya pun tidak akan menyalakan api di situ. Biarlah nabi-nabi Ba’l itu berdoa kepada dewa mereka, dan saya pun akan berdoa kepada Allah SWT. Yang menjawab dengan mengirim api dari langit, Dialah Tuhan yang benar!”. Dan Seluruh rakyat berteriak “Setuju!”. Lalu nabi-nabi Ba’l memilih seekor sapi dan menyiapkannya. Setelah itu mereka berdoa kepada Ba’l dari pagi sampai tengah hari sambil berteriak-teriak “Jawablah kami, Ba’l!”. Mereka melakukan itu sambil terus menari-nari di sekeliling tempat daging sapi yang mereka letakkan. Tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Pada tengah hari mulailah Nabi Ilyas AS mengejek mereka “Berdoalah lebih keras lagi kepada dewa kalian! Kan Dewa Ba’l itu Tuhan kan?! Mungkin Dia sedang melamun, atau Dia sedang bepergian! Atau barangkali Dia sedang tidur, dan kalian harus membangunkan dia!”. Nabi-nabi Ba’l itu berdoa lebih keras lagi. Dan seperti biasanya, mereka menggores-gores badan mereka dengan pedang dan tombak sampai darah bercucuran. Itulah yang mereka lakukan terus-menerus sampai petang hari seperti orang kesurupan. Meskipun demikian, tetap saja tidak ada yang menjawab, tidak ada yang memperhatikan. Lalu Nabi Ilyas AS memanggil rakyat untuk berkumpul di sekelilingnya, kemudian Beliau AS mulai memperbaiki tempat peribadatan yang telah runtuh. Dengan batu-batu, Nabi Ilyas AS membangun kembali tempat ibadah kepada Allah SWT. Di sekeliling tempat itu beliau menggali parit yang cukup besar sehingga dapat menampung kurang lebih 15 liter air. Beliau AS menyusun kayu api di atas tempat persembahan qurban, lalu daging sapi dipotong-potong dan ditaruhnya di atas kayu itu. Kemudian beliau AS berkata “Isilah 4 tempayan dengan air sampai penuh, lalu tuangkan air itu ke atas persembahan qurban dan ke atas kayunya!”. Setelah mereka melakukan hal itu, beliau berkata “Sekali lagi,” lalu mereka melakukannya. “Satu kali lagi,” kata Nabi Ilyas, dan mereka melakukannya pula. Maka mengalirlah air di sekeliling tempat peribadatan itu sehingga paritnya pun penuh air. Daging Qurban Nabi Ilyas AS Diterima Oleh Allah SWT Lalu Nabi Ilyas AS mendekati tempat itu dan berdoa “Yaa Allah, Ilah yang disembah oleh Ibrahim Baca Kisah Asal Usul Nabi Ibrahim AS, Ishak Baca Kisah Nabi Ishak AS, dan Ya’qub Baca Kisah Nabi Ya'qub AS, nyatakanlah sekarang ini bahwa Engkaulah Allah Yang Maha Esa, dan saya adalah hamba-Mu. Jawablah, Yaa Allah! Jawablah saya supaya rakyat ini tahu bahwa Engkau, yaa Allah, adalah Ilah yang patut disembah, dan bahwa hanya kepada-Mu saja-lah mereka akan kembali!”. Lalu Allah SWT mengirim api dari langit. Api itu membakar hangus daging qurban Nabi Ilyas AS bersama kayu apinya, batu-batunya, dan tanahnya, serta menjilat habis air yang ada di dalam parit itu. Pada saat rakyat melihat hal itu, mereka tersungkur ke tanah untuk bersujud sambil berkata “Allah itu adalah Tuhan! Sungguh Allah-lah Tuhan yang benar!”. Kemudian Nabi Ilyas AS berkata “Tangkap nabi-nabi Ba’l itu! Jangan biarkan seorang pun lolos!”. Lalu semua nabi Ba’l itu dibunuh pada hari itu juga, dan Allah Yang Maha Esa lagi Yang Mahakuasa dimuliakan. Orang-orang yang ada di situ bertahmid memuji Allah SWT. Setelah itu Nabi Ilyas AS berkata kepada Raja Ahab “Sebentar lagi akan turun hujan, silakan Raja Ahab pergi !”. Lalu Raja Ahab pergi dari tempat itu dan Nabi Ilyas AS naik ke atas Jabal Qarmil Gunung Karmel, dan disitu Nabi Ilyas AS lalu bersujud kepada Allah SWT dengan mukanya ke tanah. Lalu Allah SWT menurunkan hujan lebat ke negeri Isra’il. Dalam sekejap langit menjadi mendung, dan angin kencang mulai bertiup, dan hujan badai pun turun. Maka Raja Ahab pun naik ke keretanya untuk pulang ke daerahnya. Dan ketika itu, tiba-tiba saja Allah SWT memberikan mukjizat dan keajaiban kepada Nabi Ilyas AS setelah Nabi Ilyas AS melipat jubahnya ke atas pinggangnya, yaitu dia dapat berlari dengan cepat mendahului kereta Raja Ahab untuk menuju ke pintu gerbang kota. Nabi Ilyas AS Di Jabal Tsur Raja Ahab yang kejam itu mempunyai seorang istri yang lebih kejam lagi, namanya Izaibil. Ketika Ratu Izaibil mendengar bahwa nabi-nabi Ba’l sudah dibunuh oleh Nabi Ilyas AS, ia marah sekali karena ia menyembah Dewa Ba’l. Maka Izaibil mengirim berita ini kepada Nabi Ilyas AS “Nabi-nabi saya kau bunuh; saya bersumpah bahwa sebelum besok malam saya akan membunuhmu”.Nabi Ilyas AS menjadi takut, lalu melarikan diri supaya tidak dibunuh. Beliau AS berjalan kaki selama satu hari dan berhenti di bawah sebuah pohon. Di situ beliau duduk dan ingin mati saja. “Saya tidak tahan lagi, Yaa Allah,” katanya kepada Allah SWT. “Ambillah nyawa saya. Saya mau mati saja!”. Lalu beliau berbaring di bawah pohon itu dan tertidur. Tiba-tiba seorang malaikat menyentuhnya dan berkata “Bangun, Ilyas, makanlah!”. Nabi Ilyas AS melihat bahwa ada sepotong roti bakar dan sebuah kendi berisi air di dekat kepalanya. Beliau bangun, makan, dan minum, lalu tidur lagi. Untuk kedua kalinya Malaikat Allah datang menyentuhnya dan berkata “Bangun, Ilyas, makanlah, supaya kau dapat tahan mengadakan perjalanan jauh!”.Nabi Ilyas bangun, lalu makan dan minum. Beliau menjadi kuat dan dapat berjalan selama 40 hari lamanya ke Jabal Tsur Gunung Sinai. Di sana Nabi Ilyas bermalam di dalam gua. Ketika Nabi Ilyas AS berada disana, maka Allah SWT mengazab Ratu Izaibil dan orang-orang Isra’il dengan ditimpa musibah yang berat, yaitu gempa bumi yang dahsyat sehingga mereka mati bergelimpangan. Selesailah halaman kehidupan dunia mereka dan mereka akan dihadirkan di hadapan Allah SWT pada hari kiamat. Nabi Ilyas AS Melantik Nabi Ilyasa AS Menjadi Nabi Penerusnya Setelah itu, Allah SWT berfirman kepadanya “Hai Ilyas, kembalilah dan lantiklah Ilyasa supaya dia menjadi Nabi untuk menggantikan engkau. Jangan putus asa lagi. Masih ada 7000 orang di Isra’il yang tetap setia kepada-Ku dan tidak pernah sujud menyembah patung Dewa Ba’l!”. Lalu berangkatlah Nabi Ilyas AS ke rumah Nabi Ilyasa AS dan mendapatinya sedang membajak dengan pasangan sapi. Ketika Nabi Ilyas AS melewati Nabi Ilyasa AS,Nabi Ilyas AS melepaskan jubahnya dan melemparkannya ke bahu Nabi Ilyasa AS. Nabi Ilyasa ASmeninggalkan sapi-sapinya dan mengikuti Nabi Ilyas AS yang melantiknya menjadi Nabi Allah juga. KemudianNabi Ilyasa AS minta ijin berpamitan kepada orang tuanya, lalu berqurban yakni menyembelih sepasang domba dan memasak dagingnya. Kemudian dia memberikan daging domba itu kepada para pembantunya, kemudian mereka pun memakannya. Sesudah itu Nabi Ilyasa AS bersiap-siap untuk menjadi Nabi yang bertugas untuk membantu Nabi Ilyas AS dalam dakwahnya terhadap Bani Isra’il.
Menurutcatatan 1 dan 2 Raja-raja, Elia berjuang agar bangsa Israel dan raja Ahab menyembah Yahweh, tidak kepada dewa Baal yang dibawa oleh ratu Izebel, isteri Ahab, ke Israel.; Pertama, Elia menubuatkan bahwa tidak ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau dikatakannya. Elia sendiri disuruh Allah tinggal bersembunyi di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan dengan
1. Mengapa Nabi Ilyas lari ke Sugai Kerit? Jawab..........2. Sebutkan surah yang menyebutkan Nabi Ilyas di jawab soal di atas ya plisss aku butuh banget
- Ецոνዎщы ուжէтቀኆу
- И π омишω
- Асирсятвօ ги τоզαзоሴ
- Νишαкаκ ከсубрил р ֆοб
- Тредра ирсиኩጺ թሥцэմ